Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tradisi yang sangat kaya. Menjaga tradisi pendidikan pesantren merupakan hal yang sangat penting agar warisan budaya dan nilai-nilai Islam yang diajarkan di pesantren tetap terjaga. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam era globalisasi ini, pendidikan formal juga memegang peranan yang sangat penting dalam membekali santri dengan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam.
Menjaga tradisi pendidikan pesantren dengan memperkuat pendidikan formal dapat menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan menggabungkan kedua sistem pendidikan tersebut, santri dapat menjadi lebih siap dalam menghadapi dunia yang terus berubah.
Menurut KH. M. Sahal Mahfudz, seorang tokoh pendidikan pesantren, “Memadukan pendidikan pesantren dengan pendidikan formal merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keberlangsungan pesantren di era modern ini. Dengan begitu, santri akan memiliki bekal pengetahuan yang lebih luas dan dapat bersaing di dunia global.”
Menjaga tradisi pendidikan pesantren dengan memperkuat pendidikan formal juga sejalan dengan visi Pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendidikan terpadu antara pesantren dan sekolah formal dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih holistik dan relevan dengan tuntutan zaman.”
Dalam menerapkan sistem pendidikan terpadu, perlu adanya kerjasama antara pesantren dan lembaga pendidikan formal. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Dr. Asep Saefudin, seorang pakar pendidikan, bahwa “Kerjasama antara pesantren dan sekolah formal dapat menciptakan sinergi yang positif dalam mendidik generasi muda yang berkualitas.”
Dengan menjaga tradisi pendidikan pesantren dan memperkuat pendidikan formal, suksesnya sistem pendidikan terpadu dapat terwujud. Santri akan menjadi generasi yang memiliki keunggulan dalam pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun bangsa dan negara.