Membangun karakter santri yang berdaya saing merupakan salah satu kunci kesuksesan di dunia dan akhirat. Santri yang memiliki karakter yang kuat akan mampu bersaing di era globalisasi yang semakin kompetitif. Namun, bagaimana cara membangun karakter santri yang berdaya saing?
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, seorang pendakwah terkenal di Indonesia, “Karakter santri yang berdaya saing dapat dibangun melalui pendidikan agama yang kuat serta pendidikan karakter yang baik.” Hal ini sejalan dengan pendapat Kyai Haji Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym, bahwa “Pendidikan agama dan akhlak adalah kunci utama dalam membentuk karakter yang tangguh.”
Salah satu cara untuk membangun karakter santri yang berdaya saing adalah melalui pembiasaan berbagai nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan Islam, “Santri perlu diajarkan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras agar mampu bersaing di dunia modern ini.”
Selain itu, penting juga bagi santri untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Menurut Prof. Dr. Amin Abdullah, seorang ahli pendidikan Islam, “Santri yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif akan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan lebih baik.”
Dengan membangun karakter santri yang berdaya saing, bukan hanya sukses di dunia saja yang akan diraih, namun juga sukses di akhirat. Seperti yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Dengan memiliki karakter yang berdaya saing, santri akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya dan meraih kesuksesan dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, penting bagi para pendidik dan orangtua untuk memberikan perhatian yang cukup dalam membangun karakter santri yang berdaya saing. Dengan pendidikan agama yang kuat, pendidikan karakter yang baik, serta pembiasaan nilai-nilai positif, santri akan mampu bersaing di dunia modern ini dan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.