Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter santri. Salah satu cara yang efektif untuk membangun solidaritas di pesantren adalah melalui kegiatan sosial. Membangun solidaritas melalui kegiatan sosial di pesantren dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kebersamaan dan kepedulian antar santri.
Menurut KH. Hasyim Muzadi, seorang ulama yang juga ketua Umum PBNU, kegiatan sosial di pesantren dapat membantu santri untuk belajar tentang empati dan kepedulian terhadap sesama. Dalam sebuah wawancara, beliau menyatakan bahwa “melalui kegiatan sosial, santri dapat belajar untuk saling menghargai dan membantu satu sama lain, sehingga tercipta solidaritas yang kuat di pesantren.”
Kegiatan sosial di pesantren dapat beragam, mulai dari kunjungan ke panti asuhan, bakti sosial di desa sekitar pesantren, hingga penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam. Dengan melibatkan santri dalam kegiatan sosial tersebut, diharapkan mereka dapat belajar untuk peduli terhadap kondisi sosial sekitar dan menjadi agen perubahan yang positif.
Dr. Komaruddin Hidayat, seorang pakar pendidikan Islam, juga menyarankan agar kegiatan sosial di pesantren tidak hanya bersifat ad hoc, tetapi menjadi bagian dari kurikulum pendidikan pesantren. Menurut beliau, “dengan memasukkan kegiatan sosial ke dalam kurikulum pesantren, santri dapat belajar untuk mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan secara nyata dan berkelanjutan.”
Dengan demikian, melalui kegiatan sosial di pesantren, kita dapat membangun solidaritas yang kuat di antara santri dan membentuk generasi yang peduli terhadap sesama. Mari kita terus mendukung dan mendorong pesantren untuk menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya menghasilkan hafizh dan ulama, tetapi juga generasi yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Semoga pesantren menjadi tempat yang subur untuk memupuk solidaritas dan kemanusiaan.