Metode Penetapan Hukum Fiqh dalam Islam merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan ajaran agama Islam. Metode ini digunakan untuk menentukan hukum-hukum syariat yang harus diikuti oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, hukum-hukum tersebut berasal dari Al-Qur’an dan Hadits yang menjadi sumber utama dalam penetapan hukum fiqh.
Menurut Dr. Hafidhuddin, seorang pakar fiqh dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, metode penetapan hukum fiqh dalam Islam dapat dilakukan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode ijtihad, yaitu proses penalaran dan deduksi untuk mencari solusi hukum atas suatu permasalahan yang belum ada jawabannya dalam Al-Qur’an dan Hadits. Metode ijtihad ini membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang luas dalam bidang fiqh.
Selain metode ijtihad, terdapat juga metode qiyas yang digunakan dalam penetapan hukum fiqh dalam Islam. Metode ini merupakan proses analogi hukum berdasarkan pada hukum-hukum yang sudah ada dalam Al-Qur’an dan Hadits. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang ahli sejarah Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, qiyas merupakan salah satu metode penting dalam menetapkan hukum fiqh dalam Islam.
Namun, metode penetapan hukum fiqh dalam Islam tidak hanya terbatas pada ijtihad dan qiyas. Terdapat pula metode-metode lain seperti istihsan, maslahah mursalah, dan urf yang juga digunakan dalam menentukan hukum-hukum syariat. Dr. Kamaruzzaman, seorang pakar hukum Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, menjelaskan bahwa metode-metode tersebut merupakan bagian integral dalam proses penetapan hukum fiqh dalam Islam.
Dengan adanya berbagai metode penetapan hukum fiqh dalam Islam, umat Islam diharapkan dapat menjalankan ajaran agama dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Al-Ghazali, “Hukum-hukum fiqh dalam Islam merupakan pedoman yang harus diikuti oleh umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengaplikasikan metode penetapan hukum fiqh dengan benar, umat Islam dapat hidup dalam ketaatan kepada Allah SWT.”